Review Karya Ilmiah Tentang Proyeksi UTM
PROYEKSI PETA
Proyeksi peta
adalah teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau keseluruhan
permukaan tiga dimensi yang secara kasaran berbentuk bola ke permukaan datar
dua dimensi dengan distorsi sesedikit mungkin. Dalam proyeksi peta diupayakan
sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di muka bumi dan di
peta. Beberapa jenis proyeksi yang umum adalah silinder/tabung (cylindrical),
kerucut (conical), bidang datar (zenithal) dan gubahan (arbitrarry).
Pada prinsipnya
arti proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk bidang lengkung ke bentuk
bidang datar, dengan persyaratan bentuk yang diubah itu harus tetap, luas
permukaan yang diubah harus tetap dan jarak antara satu titik dengan titik yang
lain di atas permukaan yang diubah harus tetap.
Jenis proyeksi
yang sering kita jumpai sehari-hari adalah proyeksi gubahan, yaitu proyeksi
yang diperoleh melalui perhitungan. Jenis proyeksi yang sering di gunakan di
indonesia adalah WGS-84 (World Geodetic System) dan UTM (Universal Transverse
Mercator).
·
WGS-84 (World
Geodetic System)
WGS-84 (World Geodetic System) adalah ellipsoid
terbaik untuk keseluruhan geoid. Penyimpangan terbesar antara geoid dengan
ellipsoid WGS-84 adalah 60 m di atas dan 100 m di bawah-nya. Bila ukuran sumbu
panjang ellipsoid WGS-84 adalah 6 378 137 m dengan kegepengan 1/298.257, maka
rasio penyimpangan terbesar ini adalah 1 / 100 000. Indonesia, seperti halnya
negara lainnya, menggunakan ukuran ellipsoid ini untuk pengukuran dan pemetaan
di Indonesia. WGS-84 “diatur, diimpitkan” sedemikian rupa diperoleh
penyimpangan terkecil di kawasan Nusantara RI. Titik impit WGS-84 dengan geoid
di Indonesia dikenal sebagai datum Padang (datum geodesi relatif) yang
digunakan sebagai titik reference dalam pemetaan nasional. Sebelumnya juga
dikenal datum Genuk di daerah sekitar Semarang untuk pemetaan yang dibuat
Belanda. Menggunakan ER yang sama – WGS 84, sejak 1995 pemetaan nasional di
Indonesia menggunakan datum geodesi absolut. DGN-95. Dalam sistem datum absolut
ini, pusat ER berimpit dengan pusat masa bumi.
·
Proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator)
Proyeksi UTM merupakan proyeksi Peta yang banyak di
pilih dan di gunakan dalam kegiatan pemetaan di Indonesia karena di nilai
memenuhi syarat-syarat ideal yang sesuai dengan bentuk, letak dan luas
Indonesia. Spesifikasi UTM antara lain adalah (1) menggunakan bidang silender
yang memotong bola bumi pada dua meridian standart yang mempunyai faktor skala
k=1, (2) Lebar zone 6° dihitung dari 180° BB dengan nomor zone 1 hingga ke 180°
BT dengan nomor zone 60. Tiap zone mempunyai meridian tengah sendiri, (3)
setiap zone memiliki meridian tengah sendiri dengan faktor perbesaran = 0.9996,
(4) Batas paralel tepi atas dan tepi bawah adalah 84° LU dan 80° LS dan (5)
proyeksinya bersifat konform. Menurut Frans (iagi.net) UTM menggunakan silinder
yg membungkus ellipsoid dengan kedudukan sumbu silindernya tegak lurus sumbu
tegak ellipsoid (sumbu perputaran bumi), sehingga garis singgung ellipsoid dan
silinder merupakan garis yg berhimpit dengan garis bujur pada ellipsoid.
Akibatnya, titik2 pada garis tersebut terletak pada kedua bidang, sehingga
posisinya walaupun dipindahkan (diproyeksikan), dari ellipsoid ke silinder,
tidak akan mengalami perubahan (distorsi).
Komentar
Posting Komentar